BAB
I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
Pada dasarnya setiap organisme di jagat raya ini mengalami
pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang
sangat penting bagi makhluk hidup.
Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin (Riandari, 2005).
Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin (Riandari, 2005).
Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia kepada
kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga
populasi manusia akan terjaga kelestariannya. Begitu juga dengan hewan dan
tumbuhan. Jika hewan dan tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan,
maka akan mengalami kepunahan (Sudjaji, 2007).
Selama pertumbuhan,
organisme mengalami proses peningkatan atau pematangan aktivitas organ. Akibat
dari pertumbuhan adalah terjadinya pertambahan penjang, lebar, diameter, dan
dengan secara pasti akan diikuti pertambahan berat organism, terdapat beberapa
alt ukur baik panjang dan berat untuk mengukur perubahan yang terjadi pada suatu
organisme maka dari itu dilakukanlah percobaan ini.
I.2
Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu :
1) Untuk
mengetahui apakah ada hubungan korelasi antara panjang dengan pertambahan berat
dari suatu sampel yang diukur.
2) Mengenalkan
dan melatih mahasiswa dalam menggunakan peralatan yang berhubungan dengan
parameter fisik dalam lingkungan.
III.3 Waktu dan Tempat Percobaan
Percobaan ini dilakukan pada hari sabtu, tanggal 17 Maret
2012 pukul 09.00 sampai 14.00 di Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin.
TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya semua makhluk hidup di dunia ini mengalami
pertumbuhan dan perkembangan, setiap makhluk hidup selalu mengalami pertumbuhan,
baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Pada dasarnya pertumbuhan
adalah suatu proses pertambahan yang bersifat irreversible, artinya hanya
berjalan ke satu arah. Adapun perkembangan adalah proses menuju kedewasaan,
maksudnya suatu makhluk hidup akan tumbuh dari kecil menjadi besar. Sejalan
dengan itu, juga terjadi kematangan alat-alat perkembangbiakan (Riandari,
2005).
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat
penting bagi makhluk hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya.
Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh
yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan
berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan
hidupnya lebih terjamin (Riandari, 2005).
Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia kepada
kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga
populasi manusia akan terjaga kelestariannya. Begitu juga dengan hewan dan
tumbuhan. Jika hewan dan tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan,
maka akan mengalami kepunahan karena itu
pertumbuhan dan perkembangan sangatlah penting dan berharga bagi hidup organisme
(Riandari,
2005).
Pada tumbuhan, perkembangan ini menghasilkan bermacam-macam
jaringan dan organ tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan berbeda-beda
antara spesies satu dengan spesies yang lain. Tetapi, pada dasarnya memiliki
persamaan tahapan perkembangan (Hamid, 2010).
Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa factor
luar yakni berupa suhu, cahaya, kelembaban dan nutrisi. Adapun factor dalam
dapat berupa hormon dan gen. pada tumbuhan ada beberapa hormone yang
mempengaruhi pertumbuhan, antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam
absitat, asam traumalin dan gas etilen (Hamid, 2010).
Auksin adalah hormon yang berasal dari titik tumbuh
tumbuhan, seperti ujung tunas, kambium, bunga, buah, dan ujung akar. Auksin
berfungsi merangsang pertumbuhan sel ujung batang, pertumbuhan akar lateral dan
akar serabut, dan merangsang pembentukan bunga dan buah. Selain itu, auksin
berfungsi mempercepat aktivitas pembelahan sel titik tumbuh dan menyebabkan
diferensiasi sel menjadi xilem (Hamid, 2010).
Sitokinin adalah zat tumbuh yang pertama kali ditemukan pada
batang tembakau. Hormon ini memiliki beberapa fungsi, antara lain: Merangsang diferensiasi sel-sel yang
dihasilkan dalam meristem, Menunda pengguguran dan penuaan daun, Memperkecil
dominasi apikal sehingga mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan
daun, Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik, dan Merangsang
pembentukan pucuk dan mampu memecah masa istirahat biji jadi terdapat berbagai hormone yang sangat
berperan bagi perkembangan tumbuhan (Hamid, 2010).
Giberelin merupakan zat tumbuh yang memiliki sifat seperti
auksin. Giberelin terdapat di hampir semua bagian tanaman, seperti biji, daun
muda, dan akar. Giberelin memiliki beberapa fungsi, antara lain: memacu
perpanjangan secara abnormal batang utuh, mempengaruhi perkembangan bunga dan
buah, mempengaruhi perkecambahan biji, merangsang
pembelahan dan pemanjangan sel dan untuk tumbuhan yang kerdil, jika diberi giberelin
akan tumbuh secara normal (Hamid, 2010).
Gas etilen dihasilkan oleh buah yang sudah tua, tetapimasih
berwarna hijau yang disimpan dalam kantung tertutup agar cepat masak. Gas
etilen juga berfungsi memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong
gugurnya daun, menunda pembungaan, dan menghambat pemanjangan batang
kecambah(Hamid, 2010).
Selain itu pertumbuhan juga dipengaruhi oleh beberapa factor
eksternal seperti cahaya, suhu air dan nutrisi. Cahaya merupakan salah satu
factor yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan tumbuhan. Hal itu karena
cahaya, terutama cahaya matahari, merupakan factor yang sangat penting untuk
melakukan fotosintetis. Intentitas pencahayaan atau penyinaran yang berbeda
akan menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda (Sudjaji, 2007).
Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada suhu optimum. Umumnya
suhu optimum bagi tumbuhan adalah 22 C – 37 C. hal itu berarti, tumbuhan akan
tumbuh dengan baik dan mampu berbunga/berbuah pada kisaran suhu 22 C – 37 C.
suhu tersebut biasanya terdapat di daerah tropis dan daerah tertentu pada
musim-musim tertentu pula.Tumbuhan membutuhkan air dan
nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Nutrisi ini harus tersedia
dalam jumlah cukup dan seimbang. Nutrisi diambil tumbuhan dari dalam tanah dan
udara (Sudiana, 2004).
Unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan dikelompokkan menjadi
dua macam, yaitu zat-zat organik dan anorganik. Zat organik, seperti C, H, O,
dan N, sedangkan zat anorganik, seperti Fe, Mg, K, dan Ca. Pertumbuhan tanaman
akan terganggu jika salah satu unsur yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Misalnya,
kurangnya unsur nitrogen dan fosfor pada tanaman menyebabkan tanaman menjadi
kerdil. Kekurangan magnesium dan kalsium menyebabkan tanaman mengalami klorosis
(daun berwarna pucat) (Sudiana, 2004).
Hewan juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan pada hewan adalah hasil proses pembelahan mitosis sel-sel tubuh.
Hal ini menyebabkan sel membesar sehingga tubuh hewan menjadi besar dan
panjang. Sedangkan, perkembangan adalah diferensiasi sel yang mengalami
pembelahan menuju individu dewasa. Pertumbuhan pada hewan sering disebut juga
perkembangan, yaitu perkembangan dari zigot sampai dewasa. Pertumbuhan dimulai
dengan peleburan ovum (sel telur) dengan spermatozoa (sel sperma), dan dihasilkan
zigot. Zigot akan bermitosis terus-menerus (Widyadara, 2003).
Dalam kehidupan sehari-hari, massa sering diartikan sebagai
berat, tetapi dalam tinjauan fisika kedua besaran tersebut berbeda. Massa tidak
dipengaruhi gravitasi, sedangkan berat dipengaruhi oleh gravitasi. Fungsi dari
neraca elektrik maupun bukan elektrik secara umum adalah sebagai alat pengukur
massa. Kegunaan neraca ini tergantung dari skala dari neraca tersebut missal
neraca timbangan elektrik yang ada di pasar swalayan dengan yang di
laboratorium tentu sensitivitas dan skala neracanya jauh berbeda (Zaikal,
2006).
Massa
adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda. Satuan SI-nya
adalah kilogram (kg). Sedangkan berat adalah besarnya gaya yang dialmi benda
akibat gaya tarik bumi pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton (N). Untuk
mengukur massa benda dapat digunakan neraca atau timbangan.
Neraca dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti neraca analitis dua lengan, neraca Ohauss, neraca lengan gantung, dan neraca digital (Nanda, 2010).
Neraca dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti neraca analitis dua lengan, neraca Ohauss, neraca lengan gantung, dan neraca digital (Nanda, 2010).
.Sebagai akibat dari pertumbuhan adalah terjadinya
pertambahan panjang, lebar, diameter dan dengan cepet secara pasti akan diikuti
pertambahan berat organisme. Karena panjang dan berat itu saling tegak lurus, alat
ukur yang lazim digunakan untuk mengukur pangjang dari suatu benda adalah
mistar cara kerja dari mistar sendiri adalah dengan cara menghimpitkan skala
pada mistar dengan ujung dari suatu benda yang akan diukur kemudian tinggal
membaca skala yang berhimpit pada ujung mistar dan kemudian menyimpulkan hasil
pengukuran dalam dua dimensi sesuai tingkat ketelitian mistar (Suharno, 2006).
Untuk mengukur panjang, lebar, diameter dan kedalam lubang
suatu benda yang relative kecil dibutuhkan ketelitian yang cukup baik, dan yang
lazim digunakan adalah jangka sorong. Jangka sorong adalah suatu alat ukur
panjang yang digunakan untuk menentukan dimensi dalam, luar dan kedalaman
benda.Jangka sorong memiliki bagian uatama yang disebut rahang tetap dan rahang
sorong (rahang geser). Skala panjang yang tertera pada rahang sorong disebut
nonius atau vernier (Suharno, 2006).
0 komentar:
Posting Komentar