1
Pengertian Mollusca
Mollusca
(dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak.Tubuhnya
lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.Hewan
ini tergolong triploblastik selomata. Cephalopoda
(dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos = kaki) merupakan Mollusca yang
memiliki kaki di kepala.Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia
officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.)Hidup Cephalopoda
seluruhnya di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.Makananya berupa
kepiting atau invertebrata lainnya.Sebagai hewan pemangsa, hampir semua
Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang.Kebanyakan Cephalopoda memiliki
organ pertahanan berupa kantong tinta.Kantong tinta berisikan cairan seperti
tinta berwarna coklat atau hitam yang terletak di ventral tubuhnya.Tinta ini
akan di keluarkan jika hewan ini merasa terancam dengan cara
menyemburkannya.Cephalopoda memiliki kaki berupa tentakel yang berfungsi untuk
menangkap mangsanya.Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di
kepalanya menyerupai otak.Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara
seksual. Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan
berlangsung secra internal dan menghasilkan telur.
2. Struktur
Tubuh Mollusca
kelas cephalopoda
Pada
cumi-cumi, rangka dalam tubuhnya dihasilkan dari zat hasil sekresi internal
oleh mantel. Adapun, gurita tidak memiliki rangka sama sekali. Cephalopoda
memakan hewan-hewan kecil dan invertebrata lainnya. Di samping itu, semua
anggotanya tidak memiliki cangkang, kecuali spesies Nautilus. Cephalopoda
merupakan Mollusca dengan kepala yang jelas dan mata yang besar. Kaki otot dimodifikasi
menjadi tangan, tentakel sekeliling mulut, dan corong yang merupakan saluran
keluar dari rongga mantel. Pada Cephalopoda, kaki telah berevolusi menjadi
lengan yang panjang dekat kepala. Cumi-cumi memiliki 10 lengan, sedangkan
gurita memiliki 8 lengan. Cephalopoda menggunakan lengannya ini untuk menangkap
mangsanya dan memasukkannya ke dalam mulut. Semua Cephalopoda adalah karnivor.
Dalam mulutnya, terdapat beberapa pasang struktur seperti gigi yang digunakan
untuk menggigit dan merobek mangsanya. Coba amati Gambar 8.36! Sebagian besar
Cephalopoda mempunyai kelenjar tinta. Pada kulit Cephalopoda mengandung
kromatofor, yaitu pigmen yang memungkinkan tubuhnya berubah warna. Cephalopoda
mempunyai peran yang cukup penting dalam ekosistem. Mereka merupakan mata
rantai penting dalam jaring makanan pada ekosistem laut. Berbagai ikan memangsa
cumi-cumi sebagai sumber makanannya. Selain itu, cumi-cumi dan sotong merupakan
makanan laut yang digemari manusia.
Cirri
cirri cephalopoda yaitu :
a.
mollusca yang mempunyai kepala jelas dan mata yang
besar
b.
kaki otot dimodifikasi menjadi tangan, tentakel di
sekeliling mulut, dan corong yang merupakan saluran keluar dari rongga mantel.
(kaki yang terletak di bagian kepala)
c.
umumnya tidak mempunyai cangkang luar, tetapi mempunyai
cangkang dalam yang terbuat dari kapur / kitin
d.
Mempunyai kantong / kelenjar tinta
e.
Mempunyai peranan sebagai sumber makanan ikan dan
merupakan makanan laut yang punya kadar protein tinggi.
3 Habitat dan reproduksi cephalopoda
Hidup
Cephalopoda seluruhnya di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.
Makananya berupa kepiting atau invertebrata lainnya. Sebagai hewan pemangsa,
hampir semua Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang. Kebanyakan Cephalopoda
memiliki organ pertahanan berupa kantong tinta. Kantong tinta berisikan cairan
seperti tinta berwarna coklat atau hitam yang terletak di ventral tubuhnya.
Tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini merasa terancam dengan cara
menyemburkannya. Cephalopoda memiliki kaki berupa tentakel yang berfungsi untuk
menangkap mangsanya. Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di
kepalanya menyerupai otak. Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara
seksual. Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus). Pembuahan
berlangsung secara internal dan menghasilkan telur.
Sistem
pembuluh darah cumi-cumi adalah sistem pembuluh darah tertutup, jadi darah
seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah. Hewan ini bernafas dengan insang
yang terdapat di rongga mantel. Sedangkan ekskresi dilakukan dengan ginjal.
Alat reproduksinya terpisah, masing-masing dengan gonad yang terletak dekat
ujung rongga mantel.
Tubuh
cumi-cumi dibedakan atas kepala. Leher dan badan. Di depan kepala terdapat mata
yang besar dan tidak berkelopak. Mata ini berfungsi sebagai alat untuk melihat.
Masih di dekat kepala terdapat sifon atau corong berotot yang berfungsi sebagai
kemudi. Jika ia ingin bergerak ke belakang, sifon akan menyempurnakan air ke
arah depan, sehingga tubuhnya bertolak ke belakang. Sedangkan gerakan maju ke
depan menggunakan sirip dan tentakelnya.
Sistem pencernaan makanan terdiri atas:
mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus buntu, usus dan anus. Juga
dilengkapi dengan kelenjar pencernaan yaitu kelenjar ludah, hati dan pankreas.
Makanan cumi-cumi berupa ikan, udang dan Mollusca lainnya. System reproduksi Reproduksi terjadi
secara seksual dengan fertilisasi internal. Hewan jantan terpisah (diesis).
4.
Pembagian ordo kelas cephalopoda
Kelas
cephalopoda dibagi menjadi 2 ordo, yaitu tetrabranchiata dan dibranchiata.
1. Ordo Tetrabranchiata.
1. Ordo Tetrabranchiata.
Tetrabranchiata
meliputi jumlah spesies yang sangat banyak, diantaranya telah menjadi fosil
(kelompok nautiloid dan ammonoids) yang hidup pada zaman Mesozoik(60 juta tahun
yang lalu). Contoh yang mewakili dari nautiloids adalah genus nautilus yang
dapat dijumpai di lautan pasifik dan lautan Indonesia.
Tetrabranchiata memiliki cangkang luar dari kapur yang membelit dan memiliki beberapa lengan. Hewan ini mempunyai dua pasang insangserta dua pasang nefridia dan tidak mempunyai kromatofora dan kantung tinta. Salah satu famili dari ordo tetrabranchiata adalah famili nautilidae; cantohnya nautilus pompilus.
2. Ordo Dibranchiata.
Tetrabranchiata memiliki cangkang luar dari kapur yang membelit dan memiliki beberapa lengan. Hewan ini mempunyai dua pasang insangserta dua pasang nefridia dan tidak mempunyai kromatofora dan kantung tinta. Salah satu famili dari ordo tetrabranchiata adalah famili nautilidae; cantohnya nautilus pompilus.
2. Ordo Dibranchiata.
Dibranchiata memiliki
cangkang dalam atau tidak sama sekali dengan lengn lebih sedikit dibandingkan
tetrabranchiata. Hewan ini mempunyai kantung tinta, sepasang insang, sepasang
nefrida, serta memiliki kromatofora.
Ordo dibranchiata
dibagi menjadi 2 sub-ordo yaitu:
a.
Subordo decapoda,
contoh: loligo pealeii dan sepia officinalis.
b.
Subordo octapoda;
sebagian besar tak memiliki cangkang kecuali genus argonauta. Contoh octapoda
antara lain argonauta argo, octopus vulgaris dan octopus bairdi.
Peranan
cephalopoda bagi manusia terutama sebagai sumber protein, misalnya cumi-cumi
dan gurita.
Karakteristik
cumi-cumi
Tubuh
cumi-cumi dapat dibedakan atas kepala , leher, dan badan. Kepala cumi-cumi
besar, matanya berkembang dengan baik karena telah dapar berfungsi untuk
melihat. Mulutnya terdapat di tengah-tengah, dikelilingi oleh 10 tentakel, 2
tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek. Tentakel panjang berfungsi untuk
mengangkap mangsa dan berenang. Pada setiap tentakel terdapat alat penghisap
atau sucker. Di sisi kiri dan kanan tubuhnya terdapat sirip yang penting untuk
keseimbangan tubuh.
Pada dinding permukaan dorsal terdapat pen yang penting untuk menyangga tubuh. Seluruh tubuh cumi-cumi terbungkus oleh mantel. Di bagian punggung, mantel melekat pada badan, sedangkan di daerah perut tidaka melekat, sehingga terbentuk rongga , disebut rongga mentel.
Pada dinding permukaan dorsal terdapat pen yang penting untuk menyangga tubuh. Seluruh tubuh cumi-cumi terbungkus oleh mantel. Di bagian punggung, mantel melekat pada badan, sedangkan di daerah perut tidaka melekat, sehingga terbentuk rongga , disebut rongga mentel.
Cumi-cumi
dapat bergerak dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan tentakel dan dengan
menyemprotkan air dari rongga mantel. Bila rongga mentel penuh air, dan air
menyemprot melalui sifon menyebabkan tubuh cumi-cumi terdorong mundur.
Semprotan air menimbulkan dorongan yang sangat kuat terhadap tubuh cumi-cumi,
sehingga timbul gerakan seperti panah, itulah sebabnya cumi-cumi sering disebut
panah laut.
Alat
pencernaan cumi-cumi terdiri atas mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus
buntu, usus dan anus. System pencernaan cumi-cumi telah dilengkapi kelenjar
pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, hati, dan pancreas. Makanan cumi-cumi
adalah udang-udangan, mollusca lain, dan ikan. Anus cumi-cumi bermuara pada
rongga mantel.
Cumi-cumi
hanya dapat berkembang biak secara kewin. Alat kelaminnya terpisah,
masing-masing alat kelamin terdapat di dekat ujung rongga mantel denag saluran
yang terbuka kea rah corong sifon. Cumi-cumi betina menghasilkan telur yang
akan dibuahi di dalam rongga mentel. Kemudian, telur yang sudah dibuahi
dibungkus dengan kepsul dari bahan gelatin. Telur yang menetas menghasilkan
cumi-cumi muda berukuran kecil. Beberapa jenis Cephalopoda merupakan
infertebrata terbesar, contohnya cumi-cumi raksasa (Architeuthis princes) yang
memiliki panjang total 15 meter. Baik gurita, cumi-cumi, maupun sotong
merupakan bahan makanan penting bagi manusia di beberapa bagian dunia.
0 komentar:
Posting Komentar