Pernah dengar tidak
katanya ibu yang sedang hamil ataupun
suaminya itu tidak boleh membunuh binatang karena katanya nanti anaknya mirip
binatang yang dibunuh. Di Indonesia yang masyarakatnya masih banyak yang percaya
akan hal – hal yang berbau mitos dan tahayul sering menghubungkan kelainan atau
cacat pada bayi yang baru lahir dengan mitos tersebut, jika ada bayi yang lahir
menyerupai kodok dan kebetulan ayah si bayi adalah penjual kodok orang akan
berpikir “pasti karena ayahnya bunuh kodok anaknya jadi kayak gitu”. Bayi lahir
dengan kondisi cacat sangat umum terjadi, berdasarkan
Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2007 Setiap tahun sekitar 10 juta ibu dan remaja puteri
mengalami komplikasi kehamilan dan banyak dari peristiwa tersebut yang
meninggalkan bayi cacat atau infeksi.
Ada banyak faktor mengapa bayi lahir cacat.
Salah satunya karena faktor genetik/keturunan. Ini mungkin terjadi apabila
ayah, ibu, atau salah satu anggota keluarga telah memiliki cacat. Biasanya
keadaan abnormal tersebut akan diturunkan pada generasi berikutnya.
Faktor-faktor genetik ini bisa menurun secara dominan, bisa juga hanya sebagai
resesif/pembawa faktor. Masalah tersebut bisa juga terjadi pada saat pembuahan
berlangsung, sehingga menghasilkan kromosom
yang tidak normal pada si janin.
Jumlah kromosom yang
tidak normal biasanya disebabkan karena kesalahan pada saat pembelahan meiosis,
yakni terjadinya gagal berpisah (nondisjuction), yaitu anggota-anggota pasangan
kromosom homolog yang tidak
berpisah dengan benar saat meiosis I.
kemungkinan lain, kromatid-kromatid saudara gagal memisah saat meiosis II. Pada
kasus-kasus ini, satu gamet menerima dua kromosom dari tipe yang sama sedangkan
gamet yang satu lagi tidak menerima salinan kromosom dari tipe tersebut.
Jika salah satu gamet
yang cacat menyatu dengan gamet normal saat fertilisasi, zigot juga akan
memiliki jumlah kromosom yang abnormal. Kondisis ini dikenal sebagai aneuplodi. Fertilisasi yang
melibatkan gamet tanpa salinan kromosom
tertentu akan menyebabkan zigot kekurangan satu kromosom. Mitosis
setelahnya akan meneruskan anomali
tersebut kepada semua sel embrio. Sehingga akibatnya dihasilkan individu yang abnormal.
Faktor lain yang cukup
sering mengakibatkan kecacatan bayi muncul karena terjadi gangguan saat
kehamilan. Gangguan itu mungkin muncul pada saat awal kehamilan, yaitu
masa-masa penentu bagi pertumbuhan dan pembentukan tubuh janin. Misalnya saja,
sang ibu terserang infeksi Rubella pada usia kehamilan trimester pertama
sehingga ketika lahir, bayinya mengalami cacat pendengaran dan penglihatan.
Bisa juga terjadi, gangguan baru muncul saat kehamilan memasuki usia trimester
ketiga atau pada saat proses persalinan.
Terlepas dari hal
tersebut mitos atau bukan yang pasti membunuh binatang bukanlah hal yang bijak
untuk dilakukan kecuali jika binatang tersebut membahayakan dan mengganggu
kenyamanan.
0 komentar:
Posting Komentar