A. Pengertian Kelenjar endokrin
Kelenjar
endokrin adalah suatu kelenjar yang tidak memiliki saluran pelepasan untuk
mengalirkan hasil getahnya (sekretnya) keluar dari kelenjar. Kelenjar endokrin
biasa juga disebut sebagai kelenjar buntu. Hal ini disebabkan karna kelenjar
endokrin tidak mempunyai saluran khusus. Getah yang dihasilkan oleh kelenjar
ini disebut sebagai hormon. Hormon bertindak sebagai
"pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam
tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi
suatu tindakan. Hormon dalam tubuh ada yang bekerja sepanjang hidup dan
ada yang bekerja pada waktu tertentu. Hormon yang mengatur metabolisme aktif
selama manusia itu hidup. Namun,hormon pertumbuhan hilang setelah manusia
berumur 20-25 tahun. Melalui darah,homon-hormon itu kemudian secara umum
mempengaruhi jaringan-jaringan, berbagai organ maupun sistem organ
lain.beberapa hormon juga hanya memiliki pengaruh lokal ditempat yang
menghasilkannya. Dalam hubungan dengan susunan saraf, hormon sampai batas
tertentu berfungsi menjaga keseimbangan regulasi dan bekerjanya berbagai bagian
dalam tubuh. Hormon-hormon saling mempengaruhi daya kerja masing-masing.
Sebagian hormon mempengaruhi secara langsung, sebagian lagi melalui mekanisme
pembalikan hipotalamus dan hipofisis. Sistem endokrin
tidak memasukkan kelenjar
endokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat,
dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
B. Fungsi
kelenjar endokrin
Adapun beberapa fungsi
sistem endokrin, yaitu :
1. Mengontrol aktivitas
kelenjar tubuh
2. Merangsang aktivitas
kelenjar tubuh
3. Merangsang pertumbuhan jaringan
4. Mengatur metabolisme,
oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus
5. Mempengaruhi metabolisme
lemak, protein, dan karbohidrat
6. Memacu pertumbuhan
reproduksi dan tingkah laku.
C. Aktivitas kelenjar buntu/Kelenjar endokrin
Berdasarkan aktivitasnya kelenjar buntu di bedakan
menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
a. Kelenjar yang bekerja
sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan dalam metabolisme.
b. Kelenjar yang bekerja
mulai masa tertentu, misalnya hormon kelamin.
c. Kelenjar yang bekerja
sampai masa tertentu saja, misalnya hormon pertumbuhan dan hormon timus.
E. Macam-macam
kelenjar endokrin
1.
Hipotalamus
Hipotalamus terletak di
otak depan dan berfungsi penting dalam pengaturan homeostatis. hipotalamus
menyekresikan hormon-hormon yang mengatur aktivitas dari kelenjar hipofisis (pituitari).
hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus merupakan sekresi dari sel-sel
neurosekretori.
·
Hormon dan Fungsi hormon
dari hipotalamus
No
|
Hormon yang Dihasilkan
|
Fungsi
|
1.
|
Hormon penggiat
kortikotropin atau Corticotrophic Releasing Factor ( CRF )
|
Merangsang lobus
anterior hipofisis agar mensekresi
Ardrenocorticotrophic Hormone ( ACTH )
|
2.
|
Hormon penggiat hormon
tumbuh atau Growth Hormone Factor ( GRF )
|
Merangsang pengeluaran
hormon tumbuh Somatotrophic Hormone ( STH )
|
3
|
Hormon penggiat
tirotrofik Thyrotrophic Releasing Faktor ( TRT )
|
Merangsang lobus
anterior hipofisis mensekresi thyroiding stimulating hormone (TSH)
|
4
|
Hormon penggiat hormon
FSH atau follice stimulating hormon releasing factor (FRF)
|
Merangsang lobus
anterior mensekresi FSH (follice stimulating hormone)
|
5
|
Hormon penggiat hormon
LH atau LRF (Luteinizing Hormon Releasing Factor)
|
Merangsang lobus
anterior mensekresi LH (Luteinizing Hormone)
|
2.
Kelenjar pituiri atau hipofisis
Terletak di dasar otak
besar. Meskipun ukuran kelenjar ini sangat kecil namun memegang peranan yang
sangat penting dalam koordinasi kimia tubuh. Kelenjar ini sering disebut “
master of glands ” atau “ Kelenjar raja ” karena sekresinya digunakan untuk
mengontrol kegiatan kelenjar endokrin lainnya. Artinya, Kelenjar endokrin lain
baru mensekresi hormon setelah mendapatkan kiriman hormon dari kelenjar
hipofisis.
Kelenjar hipofisis
terdiri dari tiga lobus yaitu :
1)
Lobus anterior ( depan )
Hipofisis bagian
anterior disebut adenohipofisis. Hormon dan fungsinya yang dihasilkan hipofisis
anterior :
Hormon yang dihasilkan
|
Fungsi
|
Hipofisis anterior:
Somatotrophic Hormone (STH) atau hormon pertumbuhan
|
Mengendalikan pertumbuhan tubuh.
kelebihan hormon ini mengakibatkan pertumbuhan raksasa dan kekurangan dapat mengakibatkan kekerdilan. |
Thyrotrophic Hormone (TH) atau hormon perangsang tiroid
|
Mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon
tiroksin.
|
Adrenocorticotrophic Hormone (ACTH)
|
Mengendalikan kegiatan kelenjar adrenal dalam menghasilkan
hormon glukokortikoid.
|
Follicle Stimulating Hormone (FSH) berarti hormon perangsang
pembentuk folikel
|
Wanita : mengatur perkembangan ovarium, berpengaruh terhadap
pemasakan folikel (calon pembentuk gamet)
Pria : mengatur perkembangan testis dan spermatogenesis
|
Luteinizing Hormone (LH)
|
Wanita : mempengaruhi terjadinya ovulasi dan membentuk korpus
luteum (badan kuning, pada pembentukan ovum) dari folikel pada ovarium
Pria : mengatur sekresi dari hormon testosteron dan aldosteron
pada testis
|
Hormon Prolaktin (PRL)
|
Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu dan memelihara korpus
luteum, dan mengatur produksi hormon progesteron yang dikeluarkan korpus
luteum
|
Hipofisis bagian tengah:
Melanocyte Stimulating Hormone (MSH)
|
Mensintesis melanin (pigmen warna)
|
Hipofisis Posterior :
Antidiuretic Hormone (ADH)
|
Mencegah pengeluaran urine terlalu banyak, menimbulkan kontraksi
otot usus, kandung kemih, kantong empedu, menyempitkan pembuluh darah.
|
Oksitosin
|
Mempengaruhi pengeluaran air susu, kontraksi uterus pada saat
melahirkan, membantu transpor sperma, memperngaruhi pengeluaran hipofisis
anterior.
|
2) Intermediet ( Tengah )
Hipofisis bagian tengah
hanya aktif di masa bayi dan menghasilkan hormon melanocyte stimulating hormone
(MSH) yang berfungsi untuk mensintesis melanin. Melanin adalah pigmen kulit
yang memberi warna hitam pada kulit. Jadi, jika hormon ini tidak diproduksi,
kulit akan kekurangan pigmen.
3)
Posterior ( belakang )
Hipofisis bagian
posterior disebut neurohipofisis. Lobus posterior dari kelenjar hipofisis
mengahsilkan dua jenis hormon, yaitu hormon antidiuretik (ADH) dan hormon
oksitosin.
Produksi hormon secara berlebihan di sebut
hiperfungsi atau hipersekresi. Pada masa pertumbuhan (remaja)akan mengakibatkan
pertumbuhan yang luar biasa gigantisme. Bila kelainan ini terjadi setelah masa pertumbuhan akan
mengakibatkan akromegali yaitu pertumbuhan hanya terjadi pada ujung-ujung
tulang pipa misalnya ujung tulang jari dan dagu. Produksi hormon yang kurang dari normal disebut hipofungsi,mengakibatkan
pertumbuhan terhambat atau terjadi manusia kerdil.
3.
Kelenjar Pineal (Epifise)
Terletak pada otak
tengah. Kelenjar ini menghasilkan hormon melatonin. Kelenjar pineal di duga
membantu mengatur proses fisiologi siang dan malam sehingga mempengaruhi pola
tidur, selera makan dan suhu tubuh. Kelenjar ini memiliki ukuran sebesar kacang
ercis.
4.
Kelenjar
Tiroid
Kelenjar tiroid terletak
di leher sebelah kanan kiri trakea. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin,
triodotironin, serta kalsitonin. Fungsi hormon ini cukup luas. Kelenjar gondok
banyak mengandung pembuluh darah. Bila kelebihan hormon ini pada orang dewasa
dapat mengakibatkan penyakit gondok eksoftalmu.tanda-tanda penyakit ini adalah
mata menonjol,mudag gugup,denyut nadi bertambah,mata lebar,nadi dan nafas cepat
serta tidak teratur,dan insomnia.Selain nafsu makan meningkat tetapi di iringi
menurunnya berat badan karena meningkatnya metabolisme dan gangguan pencernaan.
Kekurangan hormon tiroksin
pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan kretinisme,yaitu terjadinya pertumbuhan
kerdil dan kemunduran mental.kekurangan hormon tiroksin pada orang dewasa
mengakibatkan mixudema,dengan gejala proses metabolisme menurun,berat tubuh
bertambah,gerakan lamban,berpikir dan berbicara lambat,kulit tebal,dan rambut
rontok.Tiroksin mengandung banyak iyodin. Kekurangan iyodin dalam waktu lama
dapat mengakibatkan pembengkakankelenjar tiroid. Pembengkakan ini terjadi
karena kelenjar harus berkerja keras agar produksi tiroksin terjamin akibatnya
kelenjar kondok mengembang dan munculah menyakit gondok ( Goiter ). Penyakit
ini ditandai dengan adanya pembengkakan di daerah leher penderita.
5.
Kelenjar
Anak gondok ( Paratiroid )
Di setiap sisi kelenjar
tiroid terdapat sepasang kelenjar kecil, yaitu kelenjar anak gondok atau
parotid. Kelenjar ini menghasilkan hormon paratiroid, yang berfungsi untuk
mengatur pertukaran zat kapur dan posfor dalam darah. Kekurangan
hormon ini mengakibatkan tetanus dengan gejala kejang pada tangan dan kaki,
gelisah, sukar tidur, dan kesemutan. Apabila kelenjar ini berkerja terlalu
berlebihan mengakibatkan kalsium dan fosfor dalam tulang di keluarkan dan
dimasukan kembali kedalam serum darah. Akibatnya tulang penderita mudah sekali
patah dan di dalam urine banyak mengandung kapur dan fosfor, sehingga dapat
menimbulkan batu ginjal dan kegagalan ginjal.
6.
Kelenjar
anak Ginjal ( Adrenal )
Terletak di kutub
sebelah atas setiap ginjal. Kelenjar ini terdiri atas 2 bagian, yaitu sebelah
luar berwarna kekuningan yang di sebut korteks dan sebelah dalam di sebut
medula.
·
Hormon – hormon pada
kelenjar adrenal
Nama Kelenjar
|
Hormon
|
Fungsi Hormon
|
Adrenal ( medula )
|
Adrenalin ( Epinefrin )
|
Mempercepat kerja
jantung, menaikan tekanan darah, mempercepat perubahan glikogen
menjadi glukosa pada hati, menaikan gula darah, dan mengubah glikogen menjadi
asam laktat pada otot.
|
Noradrenalin (Norepinefrin)
|
Menurunkan tekanan darah dan denyut jantung. Biasanya adrenalin
dan noradrenalin berkerja antagonis.
|
|
Adrenal ( Korteks )
|
Glukokortikoid (Kortisol,kortikosteron)
|
Menurunkan metabolisme hidrat arang dan lemak, meningkatkan
metabolisme protein dan lemak serta mengurangi kekebalan.
|
Mineral Kortikoid (Aldosteron)
|
Regulasi Na+ dan K +, meningkatkan
metabolisme hidrat arang, menahan Na+ dan Cl- dalam
tubuh dan regulasi air.
|
Beberapa kelainan yang
dapat terjadi pada kelenjar adrenal adalah sindrom cushing dan penyakit
addison. Sindrom cushing merupakan penyakit yang di akibatkan karena kelebihan
glukokortikoid. Gejala – gejala dari kelainan ini antara lain, otot – otot
mengecil, osteoforosis, luka sulit sembuh dan gangguan mental. Sedangkan
penyakit addison adalah suatu penyakit akibat kekurangan sekresi hormon
glukokortikoid. Menyakit ini memiliki gejala, yaitu tekanan darah rendah dan
nafsu makan hilang. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada penderita.
7.
Pankreas
Pada pankreas terdapat
kelompok sel yang di kenal sebagai Pulau langerhans. Pulau ini berfungsi
sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Hormon
insulin ini di hasilkan dari sel Beta yang mempunyai fungsi untuk mengubah gula
darah menjadi glikogen pada hati dan
otot lurik. Kekurangan hormon ini akan mengakibatkan gula darah tidak dapat di
ubah menjadi glikogen. Sehingga mengakibatkan timbulnya penyakit diabetes
melitus. Sedangkan hormon glukagon di hasilkan dari sel alfa yang berfungsi
menaikan gula darah dengan mengubah glikogen menjadi glukosa.
8. Kelenjar Kelamin
v Ovarium
Ovarium berbentuk
seperti buah kenari yang terletak di kanan kiri uterus. Selain menghasilkan
ovum, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada 2 macam hormon yang di hasilkan
yaitu estrogen dan progesteron.
Ø Estrogen dihasilkan oleh
folikel graaf. Pembentukan estrogen di rangsang oleh FSH. Fungsi hormon ini
adalah merangsang pertumbuhan ciri – ciri kelamin sekunder pada wanita dan
perilaku seksual.
Ø Progesteron, dihasilkan
oleh korpus luteum. . Pembentukan progesteron di rangsang oleh LH. Berfungsi
mengatur pertumbuhan ari – ari ( placenta ), menghambat produksi FSH oleh
hipofisis, bersama laktogen berfungsi memperlancar produksi air susu, mengatur
pertumbuhan endometrium dan pembuluh darah dari diding rahim.
v Testis
Testis adalah organ
reproduksi laki – laki, Testis terletak pada skrotum. berfungsi sebagai
penghasil spermatozoa dan hormon testosteron. Testosteron ini di rangsang oleh
LH. Sekresi hormon testosteron bertambah pada massa pubertas. Hormon ini
berpengaruh terhadap perkembangan ciri – ciri kelamin sekunder pada pria dan
perilaku seksual.
9.
Kelenjar Timus
Kelenjar timus hanya
dijumpai pada anak-anak usia di bawah 18 tahun. Kelenjar timus terletak di
dekat tulang dada dan berwarna kemerah-merahan. Kelenjar timus terdiri atas dua
lobus. Pada bayi yang baru lahir, kelenjar ini sangat kecil dan beratnya
kira-kira 10 gram atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja
mencapai 30-40 gram, kemudian berkerut lagi. Kelenjar timus menghasilkan hormon
timosin yang berfungsi merangsang perkembangan dari limfosit T. Limfosit T
berperan dalam kekebalan tubuh.
0 komentar:
Posting Komentar