BAB
I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan
memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem. Secara
garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan.
Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok,
penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan
yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir
semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar
pada umumnya telah beradaptasi (Faisal, 2011).
Di dalam suatu
ekosistem perairan, kita dapat menegnala komponen-komponennya berdasarkan cara
hidupnya yaitu bentos, perifiton, plankton, nekton, dan neuston. Salah satu
komponen yang memiliki variasi organisme cukup banyak dalam suatu perairan adalah
bentos yang memiliki peranan cukup penting dalam ekosistem perairan (Umar, 2012).
Untuk mendapatkan data
kuantitatif, mengenai jenis-jenis hewan yang hidup dalam suatu perairan, hewan
tersebut dapat ditangkap dengan menggunakan kombinasi berbagai macam cara.contoh
alat-alat yang dapat digunakan adalah eikman grab dan ayakan. Maka dari itu dilakukanlah
percobaan ini (Umar, 2012).
II.
2 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini
adalah :
1.
Untuk mengetahui keanekaragaman bentos
dalam ekosisem perairan berdasarkan indeks perbandingan sekuensial.
2.
Mengenalkan dan melatih keterampilan
mahasiswa dalam menggunakan peralatan yang berhubungan dengan keanekaragaman
bentos dalam perairan.
I.3
Waktu dan Tempat Percobaan
Pengambilan
sampel dilakukan di danau Universitas Hasanuddin pada hari Sabtu 31 April 2012
pukul 06.00 sampai 08.00 WITA dan Percobaan ini dilakukan pukul 10.00 sampai 13.00 WITA di Laboratorium
Biologi Dasar, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam,
Universitas Hasanuddin.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Berdasarkan kebiasaan
hidup, organisme dibedakan sebagai berikut, Plankton, terdiri atas fitoplankton dan zooplankton biasanya
melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air. Nekton hewan
yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan. Neuston organisme yang
mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air,
misalnya serangga air. Perifiton merupakan tumbuhan atau hewan yang
melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong. Bentos, hewan
dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil
(melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis (Ternala, 2005).
Bentos adalah organisme
yang mendiami dasar perairan atau tinggal didalam atau pada sendimen dasar
perairan. Bentos memegang peranan penting dalam perairan seperti dalam
dekomposisi dan mineralisasi material organik yang memasuki perairan, serta
menduduki tingkatan tingkatan trofik dalam rantai makanan. Keberadaan bentos
pada suatu perairan dipengaruhi oleh beberapa faktor di lingkungan baik faktor
biotik maupun abiotik. Salah satu faktor biotik adalah produsen yang merupakan
sumber makanan bagi bentos. Adapun faktor abiotik adalah sifat fisik-kimiawi
air diantaranya adalah suhu, arus, oksigen terlarut, kandungan nitrogen, kedalaman
air dan subtrat dasar. Penyebaran bentos sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungannya, pada lingkungan perairan yang mengalir akan berbeda komposisi
dan jenisnya dengan perairan yang tenang karena berbagai faktor yang seringkali
menyebabkan hal tersebut terjadi (Ternala, 2005).
Berdasarkan ukuran
tubuhnya bentos dapat dibedakan menjadi makrobentos, mesobentos, dan
mikrobentos. Makrobentos adalah jenis bentos terbesar yang ukuran tubuhnya
lebih besar dari 1,0 mm jenis hewan yang termasuk dalam kelompok ini adalah
mollusca, annelida, crustaceae, beberapa jenis insekta air, dan larva dari
dipteral, odonata dan lain sebagainya (Ternala, 2005).
Mesobentos adalah jenis
bentos dengan ukuran tubuh antara 0,1 sampai 1,0 mm. kelompok adalah jenis
hewan kecil yang bisa ditemukan di pasir atau di lumpur. Hewan yang termasuk
jenis ini adalah mollusca kecil, cacing kecil, dan cristaceae kecil.
Mikrobentos adalah kelompok bentos yang ukurannya lebih kecil dari 0,1 mm, ini
adalah jenis bentos terkecil yang termasuk di dalamnya adalah protozoa
khususnya ciliata. Pengambilan contoh bentos di dalam badan air dapat
dilakukan dengan berbagai macam alat yaitu eikman grab, Peterson grab,
jala
surber, dan bingkai kuadrat (Ternala,
2005).
Eikman grab digunakan
untuk pengambilan bentos di badan air yang dasarnya berlumpur dan berpasir
lunak. Peterson grab digunakan untuk mengambil bentos di perairan yang dasarnya
agak keras yang terdiri dari lempung, pasir dan batu. Ponar grab digunakan
untuk mengambil bentos di perairan yang agak dalam seperti danau. Prinsip kerja
ketiganya sama yaitu grab dibenamkan ke dasar perairan setelah menyentuh dasar
grab tersebut ditutup dan contoh subtract dapat terambil (Pratama, 2009).
Keanekaragaman suatu
suatu biota air dapat ditentukan dengan menggunakan teori informasi
Shanon-Wiener, komponen lingkungan, baik biotik maupun abiotik akan
mempengaruhi kelimpahan keanekaragaman biota air di suatu perairan. Sehingga
tingginya kelimpahan individu digunakan untuk menilai kualitas suatu perairan.
Perairan yang berkualitas baik biasanya memiliki keanearagamn jenis yang tinggi
sebaliknya perairan yang buruk atau tercemar biasanya memiliki keanekaragaman
yang rendah (Pratama, 2009).
Nilai indeks
keanekaragaman makrobentos yang dihitung berdasarkan fomulasi Shanon-Wiener
dapat menentukan beberapa kualitas air dimana bila indeks keanekaragaman makrobentos
bernilai < 1,0 berarti kualitas air tercemar berat, bila indeks
keanekargaman antara 1,0-1,5 artinya kualitas air tercemar sedang, bila indeks
keanekaragaman antara1,6-2,0 kualitas air tercemar tercemar ringan dan bila
> 2,0 artinya kualitas air belum tercemar (Pratama, 2009).
Perifiton adalah hewan maupun tumbuhan yang hidup di bawah
permukaan air, sedikit bergerak, melekat pada batu-batu, ranting, tanah atau substrat
lainnya. Perifiton adalah campuran
kompleks dari alga, cynobacteria, mikroba heterotrofik,
dan detritus yang melekat pada dasar ekosistem perairan . Perifiton juga dikenal sebagai aufwuchs. Perifiton dari kelompok hewan pada umumnya terdiri
dari protozoa dan Rotifera, sedangkan perifiton dari
kelompok tumbuhan sebagian besar terdiri dari mikroalga (Afrizal, 1992).
Perifiton dapat tumbuh secara alami pada bermacam benda yang
berada di dalam air selama beberapa waktu. Hal ini dapat diindikasikan dari
licinnya benda yang ditempeli perifiton, perifiton dapat berfungsi sebagai
pakan alami ikan dan ternak atau bahan baku pengolah limbah cair secara biologi
(Niken, 2005).
Diatom perifiton adalah mikroalga Bacyllariophyta bersel
satu walaupun beberapa diantaranya ada yang berbentuk koloni, yang memiliki
kemampuan melekat pada permukaan substrat lebih baik daripada mikroalga
lainnya, Diatom perifiton merupakan indikator biologi yang baik untuk
mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi pada suatu badan air Pertumbuhan dan
perkembangbiakan diatom perifiton sangat tergantung pada kualitas dan kuantitas
senyawa kimia yang terlarut dalam air (Nabilla, 2011).
Plankton adalah makhluk
( tumbuhan atau hewan ) yang hidupnya, mengapung, mengambang, atau melayang di
dalam air yang kemampuan renangnya terbatas sehingga mudah terbawa arus.
Plankton berbeda dengan nekton yang berupa hewan yang memiliki kemampuan aktif
berenang bebas, tidak bergantung pada arus air, contohnya ikan, cumi – cumi,
paus, dll. Plankton digolongkan ke dalam beberapa kategori, yaitu, Secara
fungsional, plankton digolongkan menjadi empat golongan utama, yaitu
fitoplankton, zooplankton, bakterioplankton, dan virioplankton. Fitoplankton
disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan yang hidupnya mengapung atau
melayang dilaut. Ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata
telanjang (Prasstio, 2010).
Fitoplankton umumnya
berupa individu bersel tunggal, tetapi juga ada yang berbentuk rantai. Meskipun
ukurannya sangat kecil, namun fitoplankton dapat tumbuh dengan sangat lebat dan
padat sehingga dapat menyebabkan perubahan warna pada air laut. Fitoplankton
mempunyai fungsi penting di laut, karena bersifat autotrofik, yakni dapat
menghasilkan sendiri bahan organik makanannya. Selain itu, fitoplankton juga
mampu melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan bahan organik karena
mengandung klorofil. Karena kemampuannya ini fitoplankton disebut sebagai
primer produsen.
Bahan organik yang diproduksi fitoplankton menjadi sumber energi untuk menjalan
segala fungsi faalnya. Tetapi, disamping itu energi yang terkandung didalam
fitoplankton dialirkan melalui rantai makanan. Seluruh hewan laut seperti
udang, ikan, cumi – cumi sampai ikan paus yang berukuran raksasa bergantung
pada fitoplankton baik secara langsung atau tidak langsung melalui rantai
makanan (Prasstio, 2010).
Zooplankton, disebut
juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam
laut. Kemampuan renangnya sangat terbatas hingga keberadaannya sangat
ditentukan ke mana arus membawanya. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang
maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik.
Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya sangat bergantung pada bahan
organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi zooplankton lebih
berfungsi sebagai konsumen (consemer) bahan organik. konsumen (consumer) bahan
organik (Prasstio, 2010).
BAB
III
METODE PERCOBAAN
III.
1 Alat
Alat yang digunakan
dalam percobaan ini adalah eikman grab, ayakan, baskom, botol sampel dan nampan.
III.
2 Bahan
Bahan yang digunakan
dalam percobaan ini adalah bentos yang diambil dari dasar danau.
III.3 Cara Kerja
A. Di
lapangan:
a. Eikman
Grab
1) Pengait
pada eikman grab dikaitkan agar eikman terbuka
2)
Eikman grab dibenamkan ke dalam danau
3) Ketika
eikman grab telah menyentuh dasar perairan, beban pada tali dilepaskan agar
eikman grab tertutup dan subtrat pada dasar danau terambil
4) Eikman
grab di angkat lalu isinya dituangkan ke dalam ayakan dan dibersihkan dengan
air danau
5) Diambil
bentos yang telah didapatkan dengan eikman grab.
b. Ayakan
1) Subtrat
pada dasar danau diambil dengan dikeruk dengan ayakan
2) Kemudian
subtrat yang telah diambil dicuci dengan air danau lalu diambil bentos yang
telah diperoleh.
B. Di
laboratorium
1) Sampel
yang telah diperoleh saat pengambilan sampel dikeluaran dari botol sampel
2) Sampel
diambil secara acak kemudian disusun di atas selembar kertas
3) Kemudian
setiap jenis bentos diberi label sesuai jenisnya. Jika ada bentos yang sama
jenisnya dianggap satu run
4) Lalu
sampel yang suadah diambil ditentukan jumlah taksa, run dan spesimennnya.
5) Lalu
dihitung indeks perbandingan sekuensialnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Afrizal,
1992. Ekosistem Perairan. Bumi
Aksara. Jakarta
Ternala. 2007. Keanekaragaman
Hayati Ekosistem. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Umar, M. R.
2012. Penuntun Praktikum Ekologi
Umum. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Nabilla, 2011. Karakteristik Biologi dan Peranan
Plankton.
http://www.scribd.
com. Diakses pada
hari Rabu tanggal 4 April 2012. Pukul 15.35 WITA.
Niken, 2005. Pengertian dan Penggolongan Bentos. http://entahsiapa15.
Wordpress.com. Diakses pada
hari Rabu tanggal 4 April 2012. Pukul 15.35 WITA.
Prasstio,
2010. Biologi Laut Plankton dan
Fitoplankton. http://harryprasstio.
blogspot.com. Diakses pada
hari Rabu tanggal 4 April 2012. Pukul 15.30 WITA.
Pratama,
2009. Parameter Pertumbuhan Fitoplankton.
http://zonaikan.wordpress.
com. Diakses pada
hari Rabu tanggal 4 April 2012. Pukul 16.30 WITA.
1 komentar:
Borgata Hotel Casino & Spa - MapYRO
Find your way around the casino, find where everything is located, 경상북도 출장안마 and how to 천안 출장안마 stay 보령 출장마사지 with us. Borgata 원주 출장안마 Hotel 대구광역 출장샵 Casino & Spa has a pool and fitness center.
Posting Komentar